Showing posts with label Covid-19. Show all posts
Showing posts with label Covid-19. Show all posts
Laptop saya buka dan saya bingung mau nulis apa. Tulisan ini nampaknya akan menjadi tulisan paling receh, kawan. Pasalnya, hari ini saya benar-benar tak ada ide untuk ditulis, sedangkan tangan saya tetap memberontak ingin tetap nulis. Bingung 'kan?

C99 hari ini seperti hari-hari kemarin, tetap sepi karena efek virus corona. Dikabarkan, hari ini sudah ada 1.155 kasus positif Covid-19 di Indonesia. Semua data penyebaranya dapat diakses di internet. 

Itulah yang membuat orangtua di rumah jadi cemas. Kemarin, Emak menelpon saya dan memaksa saya untuk pulang. Yah,.. Itulah. Bentuk perhatian dan rasa kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.

Saya ingin pulang, tapi tidak untuk sekarang. Ada 2 hal yang harus saya tuntaskan dulu di Malang ini. Setelah itu baru pulang. Semoga besok Rabu bisa terselesaikan. Kamis bisa segera pulang.

Saya juga rindu semua orang di kampung halaman. Dan ada sesorang yang sangat saya rindukan. Rindu banget malah. Orang yang sangat saya cintai, yang tiap selesai sholat lima waktu tak pernah lupa saya doakan agar panjang umur, sehat selalu, dan cita-citanya tercapai, serta semua yang dikerjakan olehnya diridloi oleh Allah SWT. Satu lagi, saya juga menyisipkan proposal ke Gusti Allah agar makhluknya yang satu itu bisa menjadi pendamping hidup saya di kemudian hari. Tentu itu masih proposal. Disetujui atau tidak, Gusti Allah belum memberikan bocoran pada saya. Terserah Beliau-lah. Diakan Tuhan. 

Terlalu banyak proposal yang saya ajukan kepada-Nya. Tapi ini daru sudut pandang saya. Kalau bagi-Nya, sih, mungkin terlalu sedikit. Bahkan mungkin tidak memenuhi kriteria disebut sedikit. Skala prioritas saya yang pertama (selain agar terjaga Iman, Islam, dan Ihsan dalam hidup saya) adalah terkait Skripsi. Semoga ada solusi ditengah pandemik Covid-19 ini agar skripsi bisa segera terselesaikan dan Oktober yang akan datang bisa memakai toga kebesaran.

"Lanjut S2 sok mben?" tanya teman saya.[*]

____________________________
Sumber gambar: https://www.shutterstock.com

Saya di sini aman, kok. Walau pun Kota Malang statusnya menjadi zona merah Covid-19, saya sudah berupaya melakukan protokol kesehatan sebagaimana yang telah disosialisikan oleh pemerintah. Mungkin kini keluarga di rumah mencemaskan keadaanku, sehingga menanyakan 'kenapa tidak pulang aja ke rumah?'.

Bapak, Emak, dan seluruh keluarga di rumah, tenang aja. Saya masih harus menyelesaikan tugas-tugas yang belum terurus. Setelah urusan ini kelar, atau setidaknya sebagain, maka saya akan segera pulang.

Kondisi Kota Malang semakin hari semakin sepi. Kampus saya juga sepi. Semua mahasiswa baru pada pulkam ke rumah masing-masing. Apa lagi tadi keluar surat edaran Rektor bahwa perkuliahan daring diperpanjang hingga 29 Mei 2020. 

Malam ini sebenarnya ada agenda rapat organisasi membahas terkait keberlangsungan pergerakan di masa darurat Covid-19 ini. Namun, kuputuskan untuk tidak hadir rapat. Bukan karena malas, tapi berupaya mengurangi berkerumun dengan orang banyak. Tadi siang, saya sholat Jum'at juga sengaja datang terlambat. Saat bilal mengumandangkan iqomah, saya baru sampai di Masjid. Dan saya berdiri di shaf paling belakang di ujung kiri.

"Pulang" adalah suatu hal yang selalu saya inginkan. Sebab, bagaimana pun juga, hidup di kampung halaman tetap jauh lebih nayaman dari pada di perantauan. 

Saya juga agak cemas, sih. Ketika saya pulang, saya harap bisa menjaga jarak aman dengan orang-orang di kampung. Sebab, kita tidak tahu, apakah saya dari Malang ke kampung ini membawa virus atau tidak. Saya sehat bukan berarti saya aman dari virus. Bisa saja antibodi di tubuh saya cukup kuat untuk menahan virus berkembang biak, sehingga saya tetap bisa melakukan banyak hal. 

Covid-19 ini 'kan sering menyerang orang berusia 40 ke atas. Bahkan mayoritas di atas 50 tahun. Saya khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di kampung halaman gara-gara saya pulang. Namun, saya juga tidak mau paranoid. Selama di Malang saya tidak pernah berkerumun dengan orang banyak, maka logikanya saya 'sehat' dan 'tidak terkena virus'. Jadi, akan kuusahakan awal bulan depan saya akan pulang.

Lantas bagaimana dengan skripsi saya?[*]


Pengalaman baru dalam dolanan blog hari ini adalah mengenai warning "Not Secure". Blog ini berubah menjadi "not Secure" sejak tadi malam. Saya bingung 😕. Mau benahin, tidak bisa. Mau ganti blog, tapi kok eman-eman dengan yang ini. 

"Biarkan aja. 'Kan tidak ada isi yang benar-benar privat sehingga aman jika diakses oleh publik. Kalau ada yang nge-hack, brarti blog kamu ada peminatnya," kata temanku.

Okelah kalo gitu. Saya lanjut aja blog ini. Toh isinya ya barang receh. Unfaedah semua. Penting tetap bisa upload tulisan. Lumayan, buat ngisi kegabutan ditengah wabah Covid-19 yang semakin menghawatirkan di Kota Malang ini.

Saat ini Kota Malang semakin menunjukkan kesepiannya. Kampus-kampus sepi. Sekolah pada libur. Warung kopi tutup semua, kecuali Tante. Ada beberapa warung kopi yang buka, tapi jam 8 malam udah tutup. WiFi kampus dimatikan. Listrik untuk cas laptop dipadamkan. Kampus lockdown.

Teman-temanku sudah seminggu yang lalu pada pulang kampung. Sekarang di C99 tinggal kami berdua: saya dan Imam. Anak-anak rayon pada pulkam. Rayon dan komisariat lockdown juga. 

Kerjaan gak ada. Skripsi masih nyendat. Gabut banget rasanya. Trus mau ngapain kalo ndak ngeblog? Sumpek, brow!


Sumber gambar: Twitter/yogantfirman