Terbesit dalam Hati untuk Bisa Kuliah


Oke... Tulisan ini akan sangat garing, kawan. Jadi sangat saya sarankan untuk jangan dibaca. Hehe. Tapi kalau masih tetap mau baca, ya, sudah. Terserah, Lu.. Itu mata, Lu. Dan hidup juga hidup, Lu.. Hmmmmm... 

Kuliah. Setiap siswa kelas 12 pasti terbesit di hati kecilnya untuk bisa kuliah—lanjut di jenjang yang lebih tinggi. Apa lagi, secara akademik, siswa tersebut termasuk siswa yang mumpuni.

Era digital harusnya membuat siswa kelas 12 semakin banyak yang minat untuk lanjut kuliah. Apa lagi, pemerintah juga membuka beasiswa bagi siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu, yakni Bidikmisi (dan akan ada KIP-Kuliah).

Saya termasuk manusia yang beruntung di dunia ini. Saya berasal dari keluarga tidak mampu secara ekonomi dan saya bisa kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (di UM). 

"Kalau nanti tidak mendapat Bidikmisi, kerja dulu aja, ya, Le," kata emakku.

Kalimat itu masih terngiang-ngiang di telinga saya. 

Sebagai catatan fakta sejarah, perlu saya tulis bahwa saya lulus SLTA pada tahun 2015. Pernah tidak lulus SNMPTN 2015, tidak lulus SBMPTN 2015, dan tidak lulus pula SPMB Mandiri 2015 di salah satu PTN.



Akhirnya tahun 2016 saya lulus SBMPTN. Entah karena apa. Yang jelas, saya berusaha keras dengan belajar soal-soal tiap hari dan berdoa pula tiap hari. Selain itu, banyak orang yang mendoakan saya, khususnya kedua orangtua saya, dan dua saudara saya. []


No comments:

Post a Comment