Prasasti

Sumber: www.kapanlagi.com

rumah kita dulu sakinah
kita bisa ziarah tiap hari dengan tuma'ninah
dan semua itu telah punah

kini hanya angin yang bernyanyi menyapa
sesekali lalu lalang nyamuk ikut cari muka

sajak ini ku tulis bukan untuk apa dan siapa
namun untuk prasasti kita
bahwa kita pernah bersaudara

hubungan kita dulu bagaikan darah dan daging
menyatu
tak terpisah
sama sekali

setelah perang dunia kedua
dan negara api ikut menyerang
semuanya berubah

propaganda berseliweran menghantui
benar dan salah tak bisa diidentifikasi
kalian punya 'benar kalian sendiri'
kami punya 'benar kami sendiri'

namun yang pasti: 
kebenaran tidak akan pernah 
menyakiti kemanusiaan
kebenaran tidak akan pernah 
berpaling dari kejujuran
kebenaran sangat berbeda 
dengan keangkuhan dan keegoisan
kebenaran bukanlah kawan dari penindasan 

dan pembela kebenaran 
pasti dirahmati oleh Tuhan


entahlah
wallahu a'lam
kini ku putuskan untuk menepi
supaya embun pagi tetap sejuk berseri
dan senyum-tawamu menari 



Dadapan, 8 Januari 2020
Syarif Dhanurendra

No comments:

Post a Comment